MESIN bensin generasi terkini umumnya tak lagi menggunakan karburator untuk mengatur kebutuhan campuran bahan bakar dan udara ke dalam kerongkongan mesin.
Sebagai gantinya digunakan sistem Injeksi (injection) yang lebih moderen, lebih akurat dan lebih mudah perawatannya.
Sistem injeksi, menggunakan komponen yang proses pembuatannya sangat rumit dan presisi.
Misalnya pada bagian nosel yang memiliki lubang dalam ukuran mikron.
Dengan lubang yang tak lebih besar dari penampang rambut, alat ini sangat rentan terhadap penyumbatan yang dampaknya mengganggu kinerja mesin.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan saringan bensin merupakan suatu keharusan.
Selain saringan bensin, komponen yang perlu diperhatikan adalah saringan udara.
Komponen ini sangat penting peranannya menjaga udara yang masuk kedalam mesin terbebas dari debu dan kotoran.
Oleh karena itu, harus dijaga kebersihannya agar berfungsi optimal.
Jika Terlalu kotor maka pasokan udara menjadi terhambat sehingga mengganggu kinerja mesin. Selain membuat performa mesin turun, konsumsi bahan bakar pun menjadi bertambah seiring dengan meningkatnya emisi gas buang.
Bersihkanlah saringan udara secara rutin. Jika sekiranya sering melewati kondisi jalan yang sangat berdebu, terlebih pada musim kemarau, sebaiknya lebih sering lagi dibersihkan, bila perlu ganti dengan yang baru jika nampak sudah sulit dibersihkan.
Menjaga kebersihan bagian throttle body juga perlu dilakukan. Harusnya perangkat ini tidak seharusnya kotor jika kondisi filter udara selalu baik. Cara membersihkannya cukup sederhana.
Anda tinggal menyemprotkan cairan pembersih karburator seperti 'carburettor cleaner' atau 'engine conditioner' yang banyak dijual di bengkel dan toko asesoris.
Agar kondisi mesin Anda selalu optimal, lakukanlah penyetelan CO secara rutin. Penyetelan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan proses tune up mesin yang umumnya dilakukan tiap 2-3 bulan sekali.
Pembakaran yang sempurna akan menghasilkan CO yang sangat minim dan dapat dirasakan dengan performa mesin yang optimal dan konsumsi bahan bakar yang rendah. Sebaliknya pembakaran yang kurang sempurna akan menghasilkan CO yang tinggi, performa mesin yang kurang dan boros bahan bakar.
Batas ideal CO biasanya di bawah 1%.
Sebagai gantinya digunakan sistem Injeksi (injection) yang lebih moderen, lebih akurat dan lebih mudah perawatannya.
Sistem injeksi, menggunakan komponen yang proses pembuatannya sangat rumit dan presisi.
Misalnya pada bagian nosel yang memiliki lubang dalam ukuran mikron.
Dengan lubang yang tak lebih besar dari penampang rambut, alat ini sangat rentan terhadap penyumbatan yang dampaknya mengganggu kinerja mesin.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan saringan bensin merupakan suatu keharusan.
Selain saringan bensin, komponen yang perlu diperhatikan adalah saringan udara.
Komponen ini sangat penting peranannya menjaga udara yang masuk kedalam mesin terbebas dari debu dan kotoran.
Oleh karena itu, harus dijaga kebersihannya agar berfungsi optimal.
Jika Terlalu kotor maka pasokan udara menjadi terhambat sehingga mengganggu kinerja mesin. Selain membuat performa mesin turun, konsumsi bahan bakar pun menjadi bertambah seiring dengan meningkatnya emisi gas buang.
Bersihkanlah saringan udara secara rutin. Jika sekiranya sering melewati kondisi jalan yang sangat berdebu, terlebih pada musim kemarau, sebaiknya lebih sering lagi dibersihkan, bila perlu ganti dengan yang baru jika nampak sudah sulit dibersihkan.
Menjaga kebersihan bagian throttle body juga perlu dilakukan. Harusnya perangkat ini tidak seharusnya kotor jika kondisi filter udara selalu baik. Cara membersihkannya cukup sederhana.
Anda tinggal menyemprotkan cairan pembersih karburator seperti 'carburettor cleaner' atau 'engine conditioner' yang banyak dijual di bengkel dan toko asesoris.
Agar kondisi mesin Anda selalu optimal, lakukanlah penyetelan CO secara rutin. Penyetelan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan proses tune up mesin yang umumnya dilakukan tiap 2-3 bulan sekali.
Pembakaran yang sempurna akan menghasilkan CO yang sangat minim dan dapat dirasakan dengan performa mesin yang optimal dan konsumsi bahan bakar yang rendah. Sebaliknya pembakaran yang kurang sempurna akan menghasilkan CO yang tinggi, performa mesin yang kurang dan boros bahan bakar.
Batas ideal CO biasanya di bawah 1%.
0 komentar:
Posting Komentar