Selasa, 08 Januari 2013

tips memilih bahan bakar yang pas untuk ketahanan mesin kendaraan

Anda harus melihat dulu informasi rasio kompresi (Compression Ratio/CR) kendaraan Anda. Angka CR ini bisa dilihat di buku manual ataupun situs resmi mobil/motor Anda. CR merupakan hasil perbandingan tekanan yang berkaitan dengan volume ruang bakar terhadap langkah piston dari titik bawah ke titik paling atas saat mesin bekerja.

Nah jika ingin tahu BBM yang direkomendasikan lihat saja uraian di bawah ini:

-Premium (oktan 88) -> rasio kompresi 7:1 sampai 9:1

-Pertamax (oktan 92) -> rasio kompresi 9:1 sampai 10:1

-Pertamax Plus (oktan 95) -> rasio kompresi 10:1 sampai 11:1

Contohnya Honda Jazz yang memiliki rasio kompresi 10.1:1 tentunya cocoknya menggunakan bahan bakar Pertamax Plus. Contoh lain kalau mobilnya Suzuki Karimun yang memiliki CR 8.8:1 maka bahan bakar cukup premium saja. Atau kalau motornya Honda MegaPro yang memiliki rasio kompresi 9:1 maka bisa menggunakan premium saja. Sementara Suzuki Smash yang kompresinya 9.5:1 harusnya menggunakan Pertamax.

Bagaimana jika diisi bensin dengan Oktan lebih rendah?

Menilik angka CR memang perlu. Soalnya bensin dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai CR pada mesin artinya mesin membutuhkan BBM dengan nilai oktan tinggi.

Mesin berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi). Nah yang akan menjadi masalah adalah ketika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api. Saat piston naik ke atas melakukan kompresi bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar. Inilah yang disebut ngelitik.

Menurut Saftari, bagaimana kejamnya ngelitik bagi mesin ini bisa digambarkan ibarat telapak tangan kita ditusuk-tusuk dengan paku. Ngelitik ini perlahan tapi pasti membuat piston seperti permukaan bulan dan bahkan bisa bolong.

Bagaimana kalau diisi bensin dengan oktan lebih tinggi?

Bensin dengan oktan tinggi seperti Pertamax, Pertamax plus dan lainnya umumnya dilengkapi dengan aditif pembersih dan sebagainya, namun tidak banyak memberi penambahan tenaga, jadi angka oktan tinggi bukan artinya lebih bertenaga.

Karena benefitnya kurang sebanding jika dibanding harganya yang tinggi, maka ujung-ujungnya hanyalah merupakan pemborosan uang saja.

Nah jadi biar gampang, sebaiknya lihat saja dulu angka CR motor/mobil sebelum menentukan BBM yang digunakan.

0 komentar:

Posting Komentar